Thursday, December 17, 2009

Serba-serbi penyimpanan ASI peras/pompa

Bagus banget nih..
aku dapet dari multiplynya mbak Luluk Leli Soraya di http://lsoraya.multiply.com/journal/item/21
===================================================================

Gimana ya cara nyimpen ASI di kulkas ?! Trus kalo gak ada kulkas gimana ?! Artikel ini akan mengupas secara praktis gimana sih cara menyimpan ASI. Selamat menyimpan ASI !


(Dirangkum dari berbagai sumber & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, January 2006)

Karakteristik Visual dari ASI dan Aroma ASI

Banyak yang membayangkan bahwa ASI akan tampak seperti susu sapi yg homogen, yang tidak terpisah lapisannya sampai kapanpun (homogenized). ASI akan terpisah menjadi 2 lapisan jika didiamkan selama beberapa lama. Lapisan atas yg biasanya lebih kental warnanya kaya akan lemak. Ini bukan berarti ASI telah basi. Kocoklah perlahan wadah berisi ASI peras tsb, hingga menjadi larutan homogen kembali.

Tampilan dari ASI berbeda2 tiap waktu sesuai krn kandungannya pun berbeda2 tiap saat. Termasuk juga kandungan lemak dan warna dari ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan saat ASI yg keluar di menit2 awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemerahan / pemompaan akan terlihat "lebih encer" dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya. Karena itu disebut FOREMILK (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yg keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental. Atau disebut juga dg HINDMILK (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yg ibu konsumsi. Pewarna makanan dalam minuman soda, minuman buah-buahan dan hidangan penutup yang mengandung gelatin diduga membuat warna ASI menjadi pink atau oranye kemerahmudaan. ASI yang berwarna hijau dikorelasikan dengan ibu yang mengkonsumsi minuman kesegaran yang berwarna hijau, rumput laut, atau sayuran berwarna hijau.

ASI yang berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat terus menyusui bayinya. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter.

Bagaimana dg aroma atau rasanya ?! Umumnya ASI segar berbau / beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma spt sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Krn itu tidak disarankan memanaskan ASI peras/pompa pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, maka bisa jadi ASI telah basi dan buanglah. Intinya selama ASI peras/pompa disimpan sesuai dg tatacara penyimpanan yg benar maka ASI tidak akan basi.

Wadah penyimpanan ASI


Pertanyaan yg sering diajukan para ibu, terutama ibu bekerja adalah apakah butuh wadah khusus ? Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus. Intinya gunakan wadah yg bisa tertutup rapat. Ibu bisa menggunakan botol kaca, wadah yg punya tutup dan berwarna bening, dan wadah yg punya tutup dan berwarna. Dan tentu saja selalu dibersihkan & disterilkan sebelum digunakan.

ASI peras/pompa sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup utk sekali minum + 60 ml). Agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. ASI juga dapat disimpan dalam kantung plastik bening. Namun hal ini tidak terlalu disarankan, karena mudah bocor dan ASI akan terbuang.

Jangan lupa utk memberikan label di tiap wadah penyimpanan ASI. ASI yg lebih awal disimpan, harus lebih dulu dibeirkan. First In, First Out. Beri laberl tanggal ASI diperah/dipompa agar memudahkan ibu.

Tatacara Penyimpanan ASI

Organisasi laktasi internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :

Suhu ruang (19-27C) sekitar 4-10 jam

Refrigerator (kulkas bawah) dg suhu 0-4C sekitar 2-3 hari

Freezer pd kulkas berpintu satu (suhu variatif <>

Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif <>

Freezer khusus / freezer utk es krim ( -19C) : 6 bulan atau lebih

Interval waktu tsb amat sangat bervariatif tergantung kondisi dari lokasi penyimpanan.

Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI peras. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan pertumbuhan & perkembangan anak. Krnnya jika ibu memilki ASI peras berlebih tidak ada salahnya didonorkan ke mereka yg membutuhkannya.

Jika tidak ada lemari pendingin

Ada atau tidaknya lemari pendingin/kulkas bukan hambatan bagi ibu utk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja ataupun saat ibu bepergian jauh dr bayi utk waktu lama tidak ditemukan kulkas, maka ibu dapat menyimpan botol (wadah) berisi ASI peras/pompa dalam termos es yg telah diisi es batu tentunya. Jika es batu mencair, ibu bisa menggantinya lagi. Atau ada juga cooler khusus utk mendinginkan lebih lama dg blue ice.

Tips memberikan ASI peras/pompa ke bayi

Berikut tips singkat utk membeirkan ASI yg telah disimpan bagi si kecil :

Untuk ASI yg dibekukan (dari freezer), amat disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu kulkas bawah. Dan bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendamlah wadah berisi ASI dlm wadah lebih besar berisi air hangat.
JANGAN menghangatkan ASI dalam suhu tinggi. Dan JANGAN merebus ASI. Karena jelas zat nutrisi dalam ASI akan rusak. Terutama zat anti infeksi / zat imun !
JANGAN menggunakan microwave utk menghangatkan ASI.
Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi.
Berikan dg sendok, pipet, dsb. Untuk bayi <>

dot, karena adanya resiko bingung puting

ASI yg tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan <>

Meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu simpanlah ASI dalam jumlah yg cukup

(sekali minum) agar cairan emas tsb tdk terbuang.

Dg mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yg tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif. Meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh. Agar tidak ada lagi kata "Duh kalo nyusuin tuh ngerepotin. Gak bisa ngapa2in. Nyusuin terus" dsbnya.

Sumber Artikel :

- Lalecheleague, Common Concerns When Storing Human Milk, by Cindy Scott Duke, From: NEW BEGINNINGS, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109 (
http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug98p109.html)


- Breastmilk Collection and Storage Guidelines for Normal Newborns (

http://www.worksitelactation.com/faq_breastmilk.html)
- What are LLLI's guidelines for storing my pumped milk?
(
http://www.lalecheleague.org/FAQ/milkstorage.html)

Wednesday, September 30, 2009

Mari Menabung ASI

Jalanan macet. Mobil merayap bagaikan siput. Padahal rumah masih jauh. Sementara sudah waktunya sang bayi disusui. Panik? Jangan! Sekarang saatnya Anda belajar menabung ASI.

Memerah ASI

Pakai tangan
Cara yang praktis dan ekonomis. Bahkan,banyak ibu merasa memerah ASI dengan tangan lebih cepat dibanding alat bantu.tentu sebelum melakukannya di tempat umum, cari ruang tertutup dan nyaman.

  1. Sebelum mulai memerah, cuci tangan dengan sabun sampai bersih. Pijat lembut payudara dengan gerakan melingkar dari luar ke arah sentral (puting). Jangan menyentuh puting.
  2. Letakkan wadah penyimpanan ASI di dekat payudara.
  3. Perah sedikit ASI, lalu oleskan pada puting dan areola (daerah kehitaman payudara)
  4. Letakkan ibu jari dan telunjuk di perbatasan areola pada jam 6 dan 12, kemudian lakukan penekanan ke atas dan bawah tanpa mengubah posisi jari di jam 6-12. Ulangi gerakan seperti ini hingga aliran ASI melemah, lalu ganti posisi, misalnya jam 9 dan jam 3. Lakukan hal yang sama di setiap sudut.
  5. Perah ASI dari satu payudara selama 5-10 menit, kemudian pindah ke payudara yang lain untuk waktu yang sama. Ulangi lagi ke payudara pertama, kemudian pindah kembali ke payudara kedua. Lakukan sampai tidak ada lagi ASI yang menetes.
  6. Pengeluaran ASI yang memadai berlangsung selama 20-30 menit.


Pakai alat bantu (pompa)
Pompa ASI (breast pump) ada yang digerakkan secara manual dan elektrik. Sebaiknya beli pompa ASI yang dilengkapi botol, agar ASI yang keluar langsung tertampung sehingga terjaga kebersihannya.

  1. Cuci tangan dan semua peralatan sebelum memompa ASI. Anda juga boleh melakukan pemijatan payudara dengan gerakan melingkar dari luar ke arah sentral (puting), dan tidak menyentuh puting.
  2. Bila Anda bekerja, perah ASI setiap 2-3 jam.

Menyimpan dan menyajikan ASI

Penyimpanan dan penyajian ASI perah bisa berpengaruh pada kandungan gizinya, maka keterampilan ini sebaiknya dikuasai dengan baik.

Menyimpan ASI perah

  1. Beri tanggal dan jam pada setiap wadah ASI.
  2. Jika Anda bekerja, simpan ASI perah dalam kulkas. Bila di kantor tidak tersedia, bawalah cool box yang berisi ice-pack.
  3. Jangan menyimpan ASI perah di suhu kamar lebih dari 6 jam.
  4. Setelah sampai di rumah segera simpan ASI ke dalam kulkas (bagian refrigerator) dalam suhu 4oC. Jangan sampai beku. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
  5. Jika ASI ingin diberikan lebih dari 24 jam, misalnya dua hari kemudian, simpan ASI di dalam freezer dengan suhu sekitar -18oC. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan selama tiga bulan.
  6. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)
  7. Perlu diketahui bahwa ASI akan bertahan dalam kondisi berikut :
    6-8 jam di suhu ruang
    2 x 24 jam dalam lemari es
    2 minggu dalam freezer yg gabung dg kulkas
    3-4 bulan dalam freezer 2 pintu
    6-10 bulan dalam freezer khusus
  8. ASI juga bisa disimpan dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
  9. Urutan bahan wadah penyimpan ASI dari yang terbaik sampai pilihan terakhir adalah botol dari bahan kaca (bisa dipesan di www.avellinoshop.multiply.com), stainless steel, dan plastik.
  10. Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator.

Menyajikan ASI perah

  1. Bila ingin menghangatkan ASI, gunakanlah mangkok berisi air hangat. Ganti airnya apabila sudah dingin.
  2. Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu). Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Atau cara lainnya adalah hangatkan botol ASI peras dalam wadah yg telah diberi air hangat. Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan.
  3. Jangan pernah menghangatkan ASI dengan microwave atau dengan air mendidih. Selain akan menghancurkan kandungan zat kekebalan tubuh di dalam ASI, cara ini juga dapat menimbulkan titik-titik panas yang dapat "membakar" lidah bayi.
  4. Untuk ASI beku (dari freezer) akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, baru esok harinya dihangatkan dan diberikan ke bayi. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator. Karena itu usahakan ASI peras disimpan dalam botol-botol kecil untuk sekali minum.

Mengapa para ibu memerah ASI nya?

  1. Bekerja di luar rumah dan lokasi kantor jauh dari rumah.
  2. Terpaksa meninggalkan si kecil di rumah dalam waktu agak lama.
  3. ASI berlimpah. Sayang kan kalau dibuang?
  4. Mencegah payudara bengkak.
  5. Menstimulasi produksi ASI. Semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin banyak yang didapat.

semoga berguna.. dan selamat Menabung ASI!