Sunday, May 31, 2009

26 weeks pregnant

You are now 26 weeks pregnant (or in your 27th week if that's how you prefer to count it).
How your baby's growing Your baby may measure about 36cm/15in long with feet extended. If you could see your baby now, you might be able to get a glimpse of his baby blue (or brown, green, hazel) eyes, which are now beginning to open. He will respond to sound more consistently toward the end of the seventh month, when the nerve pathways to the ears are complete.

How your life's changing
You're nearing the home stretch - the third trimester.
Before you know it, you'll be cradling your baby in your arms. Around this time, you may see a slight increase in your blood pressure, which is normal. But if your weight suddenly shoots up, or your vision blurs, and your hands and feet swell dramatically, you may have pre-eclampsia. Call your doctor or midwife immediately if you notice any of these symptoms. Check out the other symptoms you should never ignore. If you have a swab to check for a vaginal infection during pregnancy such as thrush, the results may come back positive for group B streptococcus, too. This is a common infection which lots of women have without knowing about it and without it causing any harm, but it can be dangerous for newborns - find out why. Has your partner sorted his paternity leave? Parental leave regulations mean he's entitled to 13 weeks leave until your child is five years old but he may have to give 21 days' notice. Ask what arrangements the company has in place. Parental leave is unpaid but individual firms may be more generous.

Pregnancy tip: enjoy a scented soak
"To help yourself relax, immerse your feet in a basin filled with warm water. Add a few drops of scented oil and enjoy." - Anonymous Let us know your pregnancy tips! Share your tips.

Community Baby equipment is big business and there is a lot of choice out there - but do you really need everything or will some things get used once if at all? Get tips from experienced mums in our community.
Things to consider Now's a good time to begin your childcare search in earnest. If you're making a birth plan, keep it flexible. You'll want to talk to your partner but consult your midwife and antenatal class leader too, to find out their views. Vegetarians read on - follow our tips for getting all those essential vitamins, minerals and nutrients.
Episiotomy is no longer a routine procedure during delivery, but it is still used when needed – find out more. Expecting twins or more? You may still be able to have a vaginal delivery - many women do - but be prepared for the potential complications of multiple pregnancy.

Thursday, May 21, 2009

Distemper anjing atau canine distemper

Distemper anjing atau canine distemper merupakan penyakit yang sangat menular pada anjing, ditandai dengan kenaikan suhu bifase, leukopenia, radang saluran pencernaan dan pernafasan dan sering diikuti oleh komplikasi berupa gangguan saraf pusat.

 

Etiologi

Distemper anjing disebabkan oleh virus RNA Paramyxovirus yang berukuran 150-300µm dengan nukleokapsid simetris dan berbungkus lipoprotein. Virus distemper terdiri atas 6 struktur protein yaitu nukleoprotein(N) dan 2 enzim (P dan L) pada nukleokapsidnya,juga membran protein (M) disebelah dalam dan 2 protein lagi (H dan F) pada bungkus lipoprotein sebelah luar. Pembungkus lipoprotein mudah dihancurkan oleh pelarut lemak yang menjadikan virus tidak menular lagi.

Semua bangsa dan umur anjing secara universal dapat menderita distemper. Anjing yang menderita distemper akut akan mengeluarkan virus dari ekskresi yang. Sekresi yang keluar dari alat pernafasan merupakan penyebar virus lewat udara yang paling sering terjadi. Virus distemper diluar induk semang tidak stabil dan akan segera mati.

 

Patogenesis

Penularan virus lewat udara (per inhalasi) menyebabkan infeksi ke dalam sel makrofag alat pernafasan. Virus mula-mula akan berkembang di dalam kelenjar getah bening terdekat. Dalam waktu 1 minggu virus menjalani replikasi dan menyebabkan viremia, yang selanjutnya virus tersebar ke berbagai organ limfoid,sumsum tulang dan lamina propria dari epitel. Apabila respon jaringan retikuloendotelial bagus,segera terbentuk antibodi yang cukup dan virus akan dinetralisasi hingga tubuh bebas dari virus. Sebaliknya kalau antibodi tidak terbentuk, virus menyebar cepat. Suhu tubuh saat itu akan naik , anoreksi, depresi dan sel-sel kelenjar di saluran pernafasan dan mata menghasilkan sekretnya secara berlebihan. Batuk, dispnoea, disertai suara cairan dari paru-paru segera terjadi. Rusaknya epitel saluran pencernaan menyebabkan diare, muntah dan nafsu makan tertekan. patogenesis canisne distemper

 

Gejala klinis

Gejala klinis distemper sangat bervariasi baik dalam durasinya maupum keseriusannya. Kenaikan suhu terjdi pada hari 1-3, diikuti penurunan selama beberapa hari kemudian naik lagi selama 1 minggu atau lebih. Saat awal kejadian segera akan diikuti dengan leukopenia dan limfopenia. Selanjutnya terjadi netrofilia selama beberapa minggu.

Gangguan pada saluran pernafasan berupa keluarnya leleran hidung kental, mukopurulen dan leleran mata yang menigkat (epifora) yang lama-lama juga bersifat mukopurulen .

Anjing akan tampak lesu, depresi, batuk-batuk, anoreksi dan mungkin diikuti diare dengan tinja yang berbau busuk. Telapak kaki akan mengeras krena kekurangan cairan (hardpad disease). Anjing yang terserang menunjukkan bau yang khas. Gejala dehidrasi sangat menonjol dan mungkin penderita mengalamimkematian dan gagal ginjal akibat dehidrasi

yang sangat. Penyakit distemper ini lama kelamaan daoat menyerang bagian saraf dan gejalanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Anjing tidak mampu mengontrol mikturisi (pengeluaran kemih). Pada stadium terminal, moribund, terlihat adanya kejang dengan bola mata mengalami nystagmus.

 

Diagnosa

Diagnosa didasarkan pada anamnesa,gejala klinis yang ditemukan dan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah, PCR, immunofluororesensi, isolasi virus, analisa ciran serebrospinal, serologi dan tes ELISA untuk antibodi spesifik distemper.

 

Diagnosa banding

- infeksi Adenovirus 2

- infeksi Bordetella broncoseptica

- mikoplasma

- toxoplasmosis

- koksidiosis

- cacingan

- hepatitis virus

 

Prognosa

Pada infeksi ringan, terutama pada anjing yang telah divaksin, prognosanya baik,sedang lainnya meragukan sampai infausta.

Terapi dan Pencegahan

1. Antibiotik

Pemberian antibiotik dimaksudkan untuk mengatasi teerjadinya infeksi sekunder. Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik dengan broad spectrum.

2. Terapi cairan dan elektrolit

Untuk mengganti cairan yang hilang dan mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah.

3. Obat-obat sedativa dan anti konvulsi

Sedativa dan anti konvulsi di berikan bila anjing meninjukkan gejala sarafi.

4. Vaksinasi

Vaksin dengan vaksin hidup dapat memberikan imunitas yang cukup dan berdurasi lama asalkan prosedur penggunaan tersebut dipatuhi,misalnya berapa kali harus diulang sebelum vaksinasi booster tahunan.

5. Memberikan gizi yang baik agar nutrisi yang diperlukan anjing dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya nutrisi maka kondisi tubuh dapat terjaga dan tidak mudah terserang penyakit.

6. Kontrol terhadap adanya endoparasit dan ektoparasit.

Menjaga kebersihan lingkunagan sekitar untuk menekan serandah mungkin penyebaran virus.